ADAPTASI KERJA

Written by Soci Smart Psychologi Institute on Selasa, 19 Oktober 2010 at 12.22

PARTISI PEKERJAAN
Tanya :
Saya baru bekerja di PT. X. Sebagai orang baru, saya merasa keberadaan saya kurang diterima sebagian bawahan, sebagian lain ada juga yang respek. Saya nggak tau kenapa. Susahnya .. bawahan saya sudah mahir dalam bidang kerjanya, sementara saya masih harus banyak belajar dari mereka karena apa yang didapat di bangku kuliah ternyata berbeda dengan kenyataan yang dihadapi di dunia kerja, dan banyak kiat-kiat yang harus saya pelajari dan tidak saya temukan pada saat saya menjalani masa On the Job Training. Lagi.. Usia saya jauh di bawah mereka yang sudah kenyang pengalaman. Kenyataan ini membuat saya kurang pede dan kurang bisa tegas untuk hal-hal yang memerlukan ketegasan. Gimana caranya supaya bawahan bisa ‘nrima kepemimpinan saya.. ?
(Dodi)



Jawab :
Dodi yang sedang diragukan kepemimpinannya oleh bawahan .. sabar yaa..Sebagai pemula dalam meniti karir, kegamangan memang selalu menghampiri. Ini merupakan proses pencarian “jati diri” yang harus dilalui dan tentu tidak dengan seketika membuahkan hasil. Beberapa hal yang perlu Dodi cermati dalam proses pencarian jati diri :
1. Bina hubungan interpersonal dengan lingkungan kerja
Sebagai langkah awal proses pencarian jati diri, adalah mendapatkan penerimaan dari lingkungan kerja baru melalui upaya-upaya penyesuaian diri pada bawahan. Dalam masa penyesuaian diri, jangan terlalu jaim (jaga image, red). Bersosialisasilah. Gunakan waktu luang untuk sharing, tentang apa saja yang menurut Dodi menarik dan nyambung dengan bawahan. Hal ini akan mempersempit jarak dengan bawahan. Sesekali perlu humor, tapi jangan berlebihan atau pilih humor yang tidak menjatuhkan marwah dan yakini lelucon atau humor tersebut tidak menyinggung perasaan orang lain. Jika perlu, ikuti klub olah raga atau klub lain yang ada di kantor sesuai minat Dodi untuk memperluas pergaulan.
2. Penguasaan Bidang Kerja dan Unjuk Kinerja
Di awal masa kerja, wajar jika kita harus mempelajari banyak hal baru terkait bidang kerja, apalagi pengalaman kerja sebelum ini belum dipunyai. Untuk ini, Dodi harus proaktif mencari dan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari sumber manapun (termasuk bawahan) yang mungkin untuk mendukung penguasaan bidang kerja. Semakin cepat menguasai bidang kerja, akan semakin mengurangi ketergantungan kepada bawahan. Jadi jangan habiskan waktu terlalu lama untuk ini.
Seiring proses pembelajaran bidang kerja, menunjukkan kinerja yang bagus dan ide-ide kreatif yang berbeda terkait pekerjaan akan sangat membantu memperoleh pengakuan dari lingkungan bahwa Dodi mampu. Tapi perlu diingat bahwa agar ide-ide baru kita dapat diterima dan diterapkan, hindari kesan menggurui atau terlalu menunjukkan ini lho saya sang peluncur ide kreatif itu. Kesan ini dikhawatirkan akan menimbulkan kesan arogansi yang pada akhirnya mementahkan ide tersebut karena keengganan orang melihat gaya anda.
3. Hindari konflik
Satu hal yang perlu disyukuri, Dodi tidak diplonco bawahan sebagaimana yang dialami kebanyakan pemula peniti karir yang bawahannya sudah mapan dalam kerja. Hal ini menyiratkan bahwa bawahan Dodi masih menghargai dan menghormati keberadaan Dodi sebagai atasan ”baru”. Awal yang baik ini perlu dijaga. Hindari konflik. Tingkatkan kemampuan berkomunikasi. Jaga sikap, dan jangan membesar-besarkan perbedaan yang hanya akan memicu permasalahan baru, selama perbedaan itu tidak mempengaruhi kinerja. Tidak ada salahnya dalam masa penyesuaian diri, range toleransi kita perbesar. Namun demikian, tetap jaga batasan agar bawahan tidak melampaui dan menghormati area dimana Dodi harus mengambil keputusan. Untuk ini jangan ragu untuk menunjukkan ketegasan.
4. Gaya kepemimpinan situasional
Dalam kondisi bawahan yang sudah mahir dalam bekerja dan memiliki kompetensi yang cukup, gaya kepemimpinan supportive dan participative lebih saya sarankan untuk diterapkan, dengan mengutamakan kepedulian dan egaliter (kesetaraan) dalam perlakuan pada bawahan serta mempertimbangkan gagasan bawahan dalam proses pengambilan keputusan. Namun demikian, Dodi tidak perlu terlalu kaku untuk menerapkan hanya satu gaya kepemimpinan saja. Dalam kepemimpinan dihalalkan untuk memadukan dan menyesuaikan berbagai gaya kepemimpinan lainnya sesuai situasi. Fleksibel dalam gaya kepemimpinan bukan berarti tidak konsisten, tetapi dimaksudkan untuk penyesuaian agar goal (sasaran) dapat tercapai sesuai harapan.
Berikut ini saran-saran saya untuk memadukan gaya kepemimpinan sesuai situasi:
a. Identifikasi gaya kepemimpinan apa yang saat ini Dodi lakoni. Dodi bisa menelaah dari berbagai gaya kepemimpinan di berbagai referensi. Banyak gaya kepemimpinan di luar otoriter, demokratis atau permisive. Ada gaya directive, participative, supportive, achievement oriented dan gaya lainnya. Setelah teridentifikasi, Dodi bisa meminta pendapat orang-orang terdekat tentang kebenaran kesimpulan identifikasi.
b. Tentukan apakah gaya tersebut sesuai dengan situasi dan tuntutan lingkungan kerja saat ini. Kemudian lihat apakah kekuatan gaya kepemimpinan tersebut sudah sesuai dengan peran yang diharapkan pada posisi jabatan Dodi saat ini karena setiap gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kelemahan.
c. Identifikasi pula gaya kepemimpinan bawahan. Pastikan agar gaya kepemimpinan Dodi tidak secara ekstrim berseberangan dengan kebutuhan kepemimpinan bawahan.
d. Temukan, padukan dan kembangkan gaya kepemimpinan yang paling tepat sesuai tuntutan situasi.
5. Kesiapan mental
Untuk ini saya sarankan agar Dodi membuka diri untuk menerima pengalaman baru, open mind- lah, agar jika satu saat Dodi menghadapi hal-hal yang tak sesuai dengan harapan, stress tidak datang. Jangan sampai stress merusak mood dan emosi agar tidak mempengaruhi kinerja dan hubungan interpersonal Dodi dengan rekan maupun bawahan.
Ok Dodi.. Ini saja yang dapat saya sampaikan. Selamat menikmati proses pengayaan pengalaman dalam adaptasi kerja menuju pencarian jati diri yang jika dihayati dalam perjalannnya akan membantu menajamkan insight dalam pemecahan masalah, dalam mengambil keputusan, serta bertindak. Dan semoga berhasil menemukan gaya kepemimpinan yang tepat yang dapat diterima seluruh bawahan. Sukses yaa..

0 Responses to "ADAPTASI KERJA"

Here We Are